Ditengah banyaknya kenikmatan yang kita dapatkan, terkadang kita masih merasa kekurangan, ada perasaan iri, ada perasaan tidak rela ketika orang-orang disekitar kita berhasil.
Ternyata kungkungan materialisme dan penjara kemewahan terkadang membuat kita tidak bisa berpikir realistis.
Rejeki kita tidak akan tertukar dengan orang lain, jadi seharusnya, kita fokus pada pencarian rejeki yang menjadi jatah kita, bukan fokus untuk iri atas keberhasilan orang lain.
Biarlah mereka dengan rejeki mereka masing-masing, tidak usah ikut campur, tidak perlu merasa tersaingi.
Rejeki kita mungkin hanya tertunda, sebentar ataupun lama, sebagian mungkin akibat dari sikap kita yang tidak mensyukuri nikmat sebelumnya.
Jadi jangan menyalahkan orang lain kalau kita merasa kekurangan. Jangan terburu2 marah kepada orang lain, apalagi kepada Tuhan atas rejeki yang menurut kita masih sedikit. Salahkan diri sendiri, seberapa banyak kenikmatan yang selama ini kita ingkari?
Jadi tetaplah optimis, rejeki kita tidak akan tertukar dengan orang lain, kita hanya harus terus berusaha, terus berdoa dan sedikit bersabar.
Yakinlah rejeki kita akan mengalir dengan lancar. Dan pada saat waktu itu tiba, jangan lupakan orang lain.
*****
Rejeki sebenarnya tidak pernah salah alamat ...
Namun sikap batin dan perilaku kita sendirilah yang malah memberikan alamat palsu ...
Kemana....
Kemana....
Kemana...
(By Ayu Ting Ting).
copy from: Dwr-Bf Devanda Krishna