‪KISAH: ‎KALAU‬ BEDA KAN BOLEH?

Bila kita berbicara tentang sebuah kata perbedaan rasanya takkan ada habis waktu untuk membahasnya.
Perbedaan seringkali membuat kita mudah terjebak pada pergesekan, perselisihan, 

ketidak sepahaman, hingga permusuhan dan baku hantam di meja perundingan pun seakan begitu mudah terjadi.
Tak heran sebagian dari kita lebih menyukai untuk memeras seluruh energi, pikiran, dan waktu dalam diskusi-diskusi dan pembicaraan untuk sebuah perbedaan yang sederhana saja hanya demi sebuah kepuasan hati yang tak perlu.
Semestinya memang kita jangan berharap untuk mencapai sebuah kesepakatan dengan semua orang. Pahamilah oleh kita bahwa ketenangan hati tidaklah pasti tercipta karena semua orang mengganggukan kepala sebagai petanda setuju dengan apa yang 
kita sampaikan.

Di sisi lainpun saat semua orang yang mendukung kita sekalipun tidak akan selalu menciptakan suatu keharmonisan yang kita damba, bukan!

Nampaknya kita perlu menyadari bahwa setiap manusia pasti berbeda baik dengan ribuan 
alasan dan pendapat yang dimilikinya meski hidup dalam kondisi alam yang sama.

Termasuk dalam isi kepala kita pun begitu banyak pikiran campur aduk menjadi satu tanpa harus merasa 
berdesakan satu sama lain. Masing-masing pikiran mengisi ruang-ruangnya yang ada dalam 
otak kepala kita. Itulah sebabnya setiap orang mempunyai dunia dan keunikannya masing-masing.

Mungkin saja menurut seseorang yang kurang waras kitalah yang dianggap sebagai tidak waras, menurut teman saudara istri atau suami bahkan bawahan kita sekalipun kitalah yang kadang dianggap tidak mengerti dengan pemahamannya.
Mulailah kita mencoba untuk belajar memahami, menerima dan menghargai segala bentuk 
perbedaan. 
Dan seharusnya pula kita menghormati ketidak setujuan orang lain atas pendapat kita.

Ketidakmampuan kita menerima perbedaan mengakibatkan perilaku kita terhadap orang yang berbeda menjadi sangat berbeda.
Bahkan yang lebih buruk kita 
menyeret orang lain untuk ikut serta dalam ketidak terimaan kita atas perbedaan dgn orang lain. 
Pemaksaan kehendak bukanlah cara terpuji untuk mencapai kesepakatan.

Keharmonisan diperoleh saat ketika kita bisa saling berjabatan tangan tanda sepakat untuk tidak sepakat. 
Seperti yang disampaikan oleh suhu Covey dengan istilah "win win or no deal"
Kedamaian hati dicapai di kala kita tidak saling memaksakan kehendak menuju arah yang satu.

Karena bumi bulat, kemana pun mata angin terarah, kelak tiba di tempat semula.
Jadi, janganlah perbedaan membuat keharmonisan yang telah terbina menjadi lebur bercerai berai diterpa angin.
Marilah memahami sebuah perbedaan dengan mencoba menyelami sejenak 
perbedaan dunia orang lain, dengan begitu akan memudahkan rasa simpati kita memandang 
sebuah perbedaan orang lain. Karena memang perbedaan bukan untuk dilenyapkan melainkan untuk dirayakan.

copy from: Dwr-Bf Devanda Krishna