Alkisah seorang bapak yg sedang mengendari mobil, berhenti disebuah persimpangan jalan karena jalan sedang ditutup palang pintu Kereta Api yg mau lewat.
Sesaat kemudian datang sekelompok pengamen, si bapak dengan seksama mendengarkan lagu & musik yg dibawakan oleh sekelompok pengamen jalanan itu.
Karena Sibapak juga seorang pengamat seni, dia memperhatikan bahwa musik & lagu yg dibawakan kelompok pengamen itu ternyata kualitasnya lebih bagus dr penyanyi2 karbitan yg sering mejeng di TV nasional.
Singkat cerita.....
Sibapak yg sangat menghargai
Seni, setelah pengamen selesai membawakan sebuah lagu, menyodorkan uang 50 ribu rupiah.
Tapi aneh......
Kelompok Seniman Jalanan itu menolaknya,....
5 ribu saja Om....
Kami belum pantas menerima honor sebesar itu.....
*****
Pernahkah kita melihat banyak pengamen jalanan yang suara dan penampilannya jauh lebih bagus daripada artis yang sering kita lihat di televisi yang dibayar mahal? Tentu kita heran, kok bisa begitu?
Apa persoalannya? Ini soal perasaan MERASA LAYAK ...
Sehebat apapun kualitas kita, bila ada perasaan merasa tidak layak mendapatkan, itu akan menjadi penghalang seseorang yang sesungguhnya pantas didapatkannya di tataran ideal ...
Kita boleh coba nanya ke seorang pengemis di jalanan saat dia minta uang ... Tanyakan ... Mau minta berapa? Kita siapkan uang dari pecahan 1.000 sampai 100.000 ...
Sangat kecil kemungkinan mereka akan menyebutkan angka yang tinggi ...
Ya ... Mereka merasa tidak layak mendapatkan angka di atas 5.000 saat diberikan kewenangan boleh minta berapapun ... Ya itu tadi, rasa tidak layak lah yang menghalangi mereka ...
Apakah kita merasa, bahwa kualitas kita baik namun merasa belum dihargai dengan harga yang pantas oleh kehidupan?
Telusuri ke kedalaman diri... Problemnya pasti sama ...
Yaitu kita merasa belum layak dan belum pantas mendapatkan hal itu ...
copy from: Dwr-Bf Devanda Krishna