Sesuatu yang paling abadi di dunia adalah perubahan. Tiada sesuatu yang bertahan statis di dunia ini, segalanya mengalami perubahan.
Kini kita harus berubah, jangan tetap berada dalam lembah statis. Medan yang sempit tak akan pernah menjadikan kita orang besar.
Kita harus terjun ke dunia yang kejam untuk tahu bagaimana menghadapinya. Namun ingatlah, jangan sampai kita terbawa arus.
Kita harus memperkuat sampan untuk mendayung melawannya. Jangan sampai lingkungan merubah kita yang sudah baik, tapi rubahlah lingkungan di sekitar.
Janganlah terbawa suasana tapi hendaknya ciptakan suasana.
Seiring dengan perubahan zaman, kita harus mengikutinya. Adaptasilah dengan zaman, jangan sampai ketingalan. Apalagi teknologi yang sudah ada dan sangat mudah di akses, harus pandai-pandai memanfaatkannya. Namun harus pandai-pandai menyaring semua hal, jangan asal menelan mentah-mentah hal yang baru didapat. Ambil baik dan campakkan buruknya.
Ada sebuah kata-kata dari pepatah yang mengatakan “ajarkanlah anakmu sesuai dengan zamannya”. Kata-kata tersebut kiranya memberi pandangan kepada kita agar selalu melakukan perubahan. Hari demi hari harus meningkat menuju kebaikan, karena tanpa adanya perubahan menuju kebaikan atau tetap saja dalam kondisi yang sama berarti kita termasuk orang yang merugi.
Jam demi jam berlalu, hari terus berganti dan tahun pun berubah. Apabila kita tak bisa mengikuti perubahan, maka tak ada artinya hidup ini.
Hidup akan lebih berharga bila dalam menjalaninya ada hal-hal baru, dengan kata lain hidup perlu berubah.
Contoh kecil yang bisa kita ambil ialah saat kita makan dengan menu yang sama setiap hari pasti rasanya kurang nikmat, berbeda bila ada perubahan menu yang dinikmati, maka makan pun akan terasa lezat.
Mari berubah....
copy from: Dwr-Bf Devanda Krishna