Unduh file versi PDF
Proses produksi terdiri dari 3 sub-proses yaitu pre-production, production dan post-production
Proses produksi terdiri dari 3 sub-proses yaitu pre-production, production dan post-production
Proses Pre Production
multimedia
Diagram aliran proses Pre-Production diilustrasikan pada gambar. Pada
prinsipnya proses ini meliputi proses penuangan ide (proposal) produk,
perencanaan produk, perencanaan proses produksi, penyusunan dokumentasi,
penyusunan tim, membangun prototip, pengurusan hak cipta dan penendatangan kontrak
dan pembiayaan.
Pada alur pre-productions diatas
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Penyampaian konsep
- Presentasi, Dalam tahap awal ini, kita memaparkan layanan produk multimedia yang dapat kita kerjakan. Hal ini wajib kita siapkan dalam bentuk proposal baik tertulis maupun disajikan dalam slide presentasi.
- Informasi dari klien, Setelah menawarkan jasa, kita memerlukan tujuan utama permintaan dari klien. Informasi sebanyak-banyaknya juga diperlukan untuk menimbang biaya produksi. Seperti halnya konsumen dari produk multimedia tersebut.
- Penawaran, Penawaran biaya dengan target seperti permintaan klien misalkan kumlah halaman ataupun fasilitas-fasilitas yang akan kita kerjakan. Perhitungan yang cepat dan tersedia dalam bentuk per-item akan lebih meyakinkan konsumen. Penawaran juga dapat dilakukan dengan peoduk dalam bentuk paket. Selanjutnya akan ditentukan secara nyata pada tahap rencana produksi.
- Penjadwalan, Penjadwalan disusun secara cepat menimbang berapa berat pekerjaan dan seberapa banyak tim penyusun. Penjadwalan ini dapat disusun dengan estimasi item yang dikerjakan, sehingga perhitungan jadwal dapat terinci secara cepat. Berikanlah jangka waktu lebih lama dari pekerjaan sebenarnya, minimal terdapat penambahan 25 persen waktu pengerjaan normal. Hal ini dikarenakan kebanyakan klien membutuhkan waktu yang lebih cepat dari pada penawaran sehingga kita siap dengan kemungkinan percepatan pengerjaan . perlu diperhatikan, pengerjaan secara tergesa-gesa akan menurunkan kualitas produk.
2. Desain
Data yang telah terkumpul dari
kebutuhan produk klien menjadi konsep awal yang kita tawarkan kembali ke klien.
Data-data ini menjadi kesepakatan final pekerjaan. Desain ini dapat berupa
bentuk konten, desain suara, interaksi dna navigasi.
3.Rencana produksi
Setelah disepakati konten dan item
apa saja yang digunakan, selanjutnya meren canakan harga dan jadwal pengerjaan.
4. Pendokumentasian
Semua rencana tersebut
didokumentasikan menjadi bentuk perjanjian dengan klien. Lain halnya seperti
proposal awal, bentuk perjanjian berisi item-item yang telah disepakati bersama.
5. Menyusun tim
Beban dari pembuatan produk
multimedia mempengaruhi jumlah tim yang akan kita bangun. Semakin melebar maka
semakin banyak orang yang harus kita persiapkan. Kita tentu saja akan kesulitan
jika membangunya secara mandiri, contoh saja apabila kita membuat produk
interaktif, maka tenaga teknis meliputi desainer konten, coder, teknisi audio
dan video, desainer cover, percetakan/penggandaan CD, tester, dan lain-lain.
6. Membangun prototipe
Dari ketentuan oleh konsumen, maka
kita selanjutnya membuat prototype atau kerangka awal, disini kita dapat
mengambil sebagian dari tim sebagai pembangun prototype.
7. Penandatanganan Kontrak
Agar memiliki kekuatan hukum, maka
kita memerlukan surat perjanjian resmi. Biasanya terdapat 2 buku atau lembar
perjanjian. Satu untuk kita sebagai developer dan satu untuk konsumen. Dari sini
kita dapat menerima uang muka pengerjaan, minimal 20% dari jumlah total. Secara
sederhana kita bisa membubuhi tandatangan dengan dilengkapi materai
8. Memulai Produksi
Selanjutnya saatnya kita memulai
produksi, hubungan dengan konsumen terus berlanjut jika terdapt
perubahan-perubahan konten. Namun disini kita bisa juga meninggalkan komsumen
secara tidak langsung hingga peoduk menjadi alpha version.
Proses Production
multimedia
Gambar dibawah mengilustrasikan
diagram aliran proses pelaksaan produksi produk mutimedia. Proses ini terdiri
dari pembuatan content multimedia yang
diperlukan, pemrosesan content, pembuatan program / software yang diperlukan,
mengintegrasikan content dan software, merevisi design membangun Apha version (hampir semua fungsi produk
sudah dibangun diimplementasikan dan diintegrasikan), pengujian awal produk,
mengevaluasi produk dan merevisi
software dan content berdasarkan pada hasil evaluasi, dan
membangn Beta version (semua fungsi
produk sudah dibangun diimplementasikan dan diintegrasikan tetapi belum diuji
secara lengkap).
Proses Post Produksi
Tahap terakhir adalah tahap Post-Production, dimana diagram alirnya diilustrasikan
pada gambar dibawah. Proses ini terdiri dari proses pengujian Beta version,
mengevaluasi dan merevisi software dan
content berdasarkan pada hasil pengujian versi Beta, merelease Golden Master (final
product) dari produk multimedia dan
menyimpan semua material yang dipakai dalam proses produksi. Produk
dengan tahan Golden Master ini yang akan
dipasarkan, dipublikasikan melalui
multimedia communication yang memungkinkan.