1. Pengertian IoT (Internet of Things)
Istilah IoT adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. IoT atau Internet of Things merupakan sebuah konsep, dimana sebuah objek tertentu memiliki kemampuan yaitu untuk mengirimkan data melalui jaringan, dan tanpa adanya interaksi antar manusia, atau manusia ke komputer.
Internet of Things (IoT) menggambarkan jaringan objek fisik yang disematkan dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya untuk tujuan menghubungkan dan bertukar data dengan perangkat dan sistem lain melalui internet. Perangkat ini berkisar dari benda-benda rumah tangga biasa hingga alat-alat industri yang canggih.
Internet of Things merupakan suatu konsep atau suatu program dimana sebuah objek yang memiliki kemampuan untuk melakukan transmisi atau mengirimkan data melalui jaringan.
Internet of things, atau IoT, adalah sistem perangkat komputasi yang saling terkait, mesin mekanis dan digital, objek, hewan, atau manusia yang dilengkapi dengan pengidentifikasi unik ( UID ) dan kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan manusia-ke- interaksi manusia atau manusia ke komputer.
IoT ini mulai berkembang pesat sejak ketersediaan teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan tentu saja, internet. Internet of Things juga sering kali di identifikasikan dengan RFID sebagai metode komunikasi. Tetapi, IoT juga bisa mencakup teknologi-teknologi sensor lainnya seperti teknologi nirkabel dan kode QR.
2. Bagaimana Sejarah IoT
Internet of Things merupakan teknologi yang begitu canggih, dengan unsur-unsur seperti sensor, software, internet dan lainya. Dan berikut ini merupakan Sejarah dari Internet of Things.
Gagasan untuk menambahkan sensor dan kecerdasan ke objek dasar telah didiskusikan sepanjang tahun 1980-an dan 1990-an. Awalnya, internet itu sendiri mulai terkenal di tahun 1989. Lalu pada tahun 1990, seorang peneliti bernama John Romkey membuat suatu perangkat yang kala itu tergolong canggih. Perangkatnya adalah pemanggang roti yang bisa dinyalakan atau juga dimatikan lewat internet.
Kemudian di tahun 1994, seseorang bernama Steve Mann menciptakan Wear Cam, dan pada tahun 1997-nya si Paul Saffo menjelaskan secara singkat mengenai penemuannya soal teknologi sensor dan masa depannya nanti. Barulah di tahun 1999 Kevin Ashton membuat konsep Internet of Things. Kevin ini adalah Direktur Auto IDCentre dari MIT.
Di tahun yang sama, yaitu 1999, ditemukan mesin yang sistemnya berbasis Radio Frequency Identification (RFID) secara global. Nah, penemuan inilah yang jadi awal kepopuleran dari konsep IoT. Orang-orang, terutama pakar teknologi jadi berlomba-lomba mengembangkan teknologinya sesuai konsep IoT.
Lalu, di tahun 2000, brand ternama LG mengumumkan rencananya untuk membuat dan merilis teknologi IoT yaitu lemari pintar. Lemari pintar ini mampu menentukan apakah ada stok makanan yang perlu diisi ulang dalam lemarinya.
Kemudian, di tahun 2003, FRID yang sebelumnya telah disebutkan, mulai ditempatkan pada posisi penting dalam masa pengembangan teknologi di Amerika, melalui Program Savi. Pada tahun yang sama pula, perusahaan ritel raksasa Walmart mulai menyebarkan RFID di semua cabang tokonya yang tersedia di berbagai belahan dunia.
IoT kembali terkenal di tahun 2005, yaitu pada saat media-media ternama semacam The Guardian dan Boston Globe mulai mengutip banyak sekali dari artikel ilmiah dan proses pengembangan IoT. Hingga tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju untuk meluncurkan IPSO untuk memasarkan penggunaan IP dalam jaringan bagi “Smart Object” yang juga bertujuan mengaktifkan IoT itu sendiri.
3. Bagaimana Cara Kerja IoT
Perangkat IoT berbagi data sensor yang mereka kumpulkan dengan menghubungkan ke gateway IoT atau perangkat lainnya tempat data dikirim ke cloud untuk dianalisis atau dianalisis secara lokal.
Terkadang, perangkat ini berkomunikasi dengan perangkat terkait lainnya dan bertindak berdasarkan informasi yang mereka dapatkan dari satu sama lain. Perangkat melakukan sebagian besar pekerjaan tanpa campur tangan manusia, meskipun orang dapat berinteraksi dengan perangkat, misalnya, untuk mengaturnya, memberi mereka instruksi, atau mengakses data.
4. Unsur-unsur Pembentuk IoT
Beberapa hal berikut ini merupakan unsur-unsur yang mendukung atau membentuk Internet of Things (IoT). Beberapa diantaranya yaitu, Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), Konektivitas, Sensor, Perangkat berukuran kecil.
- Kecerdasan Buatan
- Kecerdasan buatan atau AI merupakan simulasi dari kecerdasan manusia yang di tuangkan atau di modelkan di dalam mesin, seperti robot.
- Hal ini berarti IoT bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang didasarkan pada AI. Jadi, pengembangan teknologi yang ada dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia.
- Konektivitas
- Dalam IoT kita menggunakan koneksi, dengan begitu ada kemungkinan untuk membuka koneksi baru, dan koneksi / jaringan ini khusus IoT.
- Jaringannya tidak harus berskala besar dan mahal, bisa tersedia pada skala yang jauh lebih kecil dan lebih murah. IoT bisa menciptakan jaringan kecil tersebut di antara perangkat sistem.
- Sensor
- Teknologi canggih, Internet of Things menggunakan sensor, dan hal ini yang merupakan pembeda dari mesin canggih lainya.
- Sensor pada IoT dapat mengumpulkan data, seperti pada contoh Sensor dapat mengumpulkan data tentang curah hujan, kelembaban, suhu dan kandungan tanah, serta faktor lainnya, yang akan membantu mengotomatisasi teknik pertanian.
- Perangkat Berukuran Kecil
- Perangkat pada Teknologi Internet of Things ini di dukung dengan perangkat yang mayoritas kecil. Dan IoT sendiri menggunakan serta memanfaat kan perangkat-perangkat kecil yang dibuat khusus supaya dapat lebih menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.
5. Macam macam Penerapan IoT
- Manfaat Internet of Things untuk Bisnis
- Manfaat IoT untuk bisnis bergantung pada implementasi tertentu; kelincahan dan efisiensi biasanya menjadi pertimbangan utama. Idenya adalah bahwa perusahaan harus memiliki akses ke lebih banyak data tentang produk mereka sendiri dan sistem internal mereka sendiri, dan sebagai hasilnya, kemampuan yang lebih besar untuk membuat perubahan.
- Penggunaan IoT oleh perusahaan dapat dibagi menjadi dua segmen: penawaran khusus industri seperti sensor di pabrik pembangkit atau perangkat lokasi real-time untuk perawatan kesehatan; dan perangkat IoT yang dapat digunakan di semua industri, seperti AC pintar atau sistem keamanan.
- Gojek, Go-Food adalah salah satu contoh dari hasil IoT dan AI.
- Manfaat Internet of Things untuk Industri
- Industrial Internet of Things (IIoT) atau revolusi industri keempat atau Industry 4.0 adalah semua nama yang diberikan untuk penggunaan teknologi IoT dalam lingkungan bisnis. Konsepnya sama dengan perangkat IoT konsumen di rumah, tetapi dalam hal ini tujuannya adalah menggunakan kombinasi sensor, jaringan nirkabel, data besar, AI, dan analitik untuk mengukur dan mengoptimalkan proses industri.
- Jika diperkenalkan di seluruh rantai pasokan, bukan hanya perusahaan individual, dampaknya bisa lebih besar lagi dengan pengiriman material yang tepat waktu dan manajemen produksi dari awal hingga akhir. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja atau penghematan biaya adalah dua tujuan potensial, tetapi IIoT juga dapat menciptakan aliran pendapatan baru untuk bisnis; daripada hanya menjual produk mandiri – misalnya, seperti mesin – produsen juga dapat menjual perawatan prediktif mesin.
- Manfaat Internet of Things untuk Pertanian
- IoT dapat menguntungkan petani di bidang pertanian dengan mempermudah pekerjaan mereka. Sensor dapat mengumpulkan data tentang curah hujan, kelembaban, suhu dan kandungan tanah, serta faktor lainnya, yang akan membantu mengotomatisasi teknik pertanian.
- Kemampuan untuk memantau operasi di sekitar infrastruktur juga merupakan faktor yang dapat dibantu oleh IoT. Sensor, misalnya, dapat digunakan untuk memantau peristiwa atau perubahan di dalam bangunan struktural, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Ini membawa manfaat, seperti penghematan biaya, penghematan waktu, perubahan alur kerja kualitas hidup, dan alur kerja tanpa kertas.
- Manfaat Internet of Things untuk Lingkungan
- Internet of Things juga memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan, seperti contoh memantau kualitas udara, dan air, memantau kondisi atmosfer, memantau kondisi tanah.
- Selain itu Internet of Things juga memiliki potensi untuk penanggulangan bencana seperti sistem peringatan tentang tsunami, gempa bumi, erupsi gunung berapi dan lainya.
- Perangkat IoT dalam hal ini berarti punya jangkauan geografis yang sangat luas serta mampu bergerak.
- Manfaat Internet of Things untuk Otomatisasi Rumah
- Perangkat Internet of Things juga bisa digunakan untuk memantau dan mengontrol sistem mekanis, elektronik yang digunakan pada bangunan seperti kantor ataupun rumah.
- Contoh dari kegunaan Internet of Things yaitu seperti pemantauan penggunaan energi secara realtime, selain itu juga kita dapat mengatur lampu supaya dapat hidup dari waktu sekian ke sekian, dan juga bisa mengotomatisasi lampu untuk mati ketika di waktu tidur. Selain itu juga seperti pada pagi hari tanaman kita disiram secara otomatis oleh perangkat IoT.
- Manfaat Internet of Things untuk Medis dan Kesehatan
- Perangkat Internet of Things juga bisa digunakan untuk memantau kesehatan yang ada di dalam tubuh manusia, seperti data mengenai kesehatan jantung, tingkat gula dalam darah, lemak, kolestrol dan lainya.
- Perangkat Internet of Things juga bisa memberikan peringatan kesehatan kepada user, dan memberikan saran untuk melakukan sesuatu, seperti konsultasi kepada dokter, berolahraga atau lainya.
- Menurut laporan dari Goldman Sachs di tahun 2015, perangkat kesehatan semacam ini bisa menyelamatkan negara dari anggaran kesehatan yang berlebihan.
- Manfaat Internet of Things untuk Transportasi
- Perangkat Internet of Things juga sudah digunakan pada Transportasi, Sistem transportasi dan logistik mendapat manfaat dari berbagai aplikasi IoT. Armada mobil, truk, kapal, dan kereta api yang membawa inventaris dapat dialihkan berdasarkan kondisi cuaca, ketersediaan kendaraan, atau ketersediaan pengemudi, berkat data sensor IoT.
- Inventaris itu sendiri juga dapat dilengkapi dengan sensor untuk melacak dan melacak dan pemantauan kontrol suhu. Industri makanan dan minuman, bunga, dan farmasi sering membawa inventaris yang peka terhadap suhu yang akan sangat diuntungkan dari aplikasi pemantauan IoT yang mengirimkan peringatan saat suhu naik atau turun ke tingkat yang mengancam produk.
Baikuntuk saat ini seperti itu materi yang bisa kami sampaikan, mengenai Materi Dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi pada Perkembangan Teknologi Internet of Things (IoT) pada TJKT .
Mohon maaf jika terdapat kesalahan, anda bisa memberikan masukan pada halaman kontak, ataupun pada kolom komentar.
Semoga tutorial ini bermanfaat untuk kita semua. Sekian dan Terimakasih
sumber: www.awonapa.com/2021/10/dasar-tjkt-teknologi-iot-teknik.html